Desain Mimpi

  • 0
Foto by  Mr.'D'
Cinta itu hadir sejak jumpa kita yang pertama, love at first sight. Aku dan kamu bertemu, dan dikenalkan oleh Keira temanku  pada saat Keira menggelar  birthday party nya  yang dirayakan dirumahnya malam itu. Kamu datang sebagai temannya cowok Keira.  Sejak saat aku dan kamu jadi rajin bertemu disetiap Sabtu malam dan juga malam-malam lainnya yang kita janjikan. Hingga akhirnya aku dan kamu resmi menjadi ‘kita’.
Saat cinta menyapa kita waktu itu, aku masih semester pertama jurusan Kedokteran dan kamu semester tiga jurusan Tehnik Sipil. Meski kampusku terletak di ujung barat dan kampusmu di ujung timur, namun tak menghalangi kita untuk terus memadu kasih, mendesain mimpi-mimpi kita, serta membahas hal-hal remeh yang tak pernah ada habisnya untuk kita perdebatkan.
Dan cinta tetap bersama kita, saat kamu memutuskan untuk berhenti dari kuliahmu hanya karena kamu telah diterima sebagai abdi negara di Pemerintah daerah. “Aku hanya menuruti keinginan Ayah, Lex!” itu katamu dulu saat aku menyayangkan keputusanmu untuk berhenti kuliah di tehnik sipil. Jarak kantormu dengan kampus sangat tidak memungkin untuk tetap melanjutkan kuliah. Dan aku hanya terdiam, berharap itu adalah keputusan terbaik bagimu. Pun ketika kamu memilih untuk mengambil jurusan Manajemen di kelas ekstensi, aku tak banyak komentar. Hidup adalah pilihan, dan kita sebagai manusia wajib menetukan pilihan terbaik untuk kelangsungan hidup itu sendiri. Kamu telah menentukan pilihan, aku bisa apa. Mungkin itu pilihan terbaik untukmu dan juga Ayahmu.
Cinta tetap ada bersamaku, disaat subuh buta kamu menelponku dan mengabarkan ayahmu telah menutup usia, kembali ke pangkuan-Nya. Aku datang bersama mas Keenan, kakak semata wayangku. Aku hanya bisa memelukmu saat melihatmu berurai air mata melepas laki-laki yang kau cintai memasuki liang lahat. “Aku akan selalu disampingmu dan menjadi perempuanmu Ndra, meski apa pun yang terjadi” bisikku dalam hati.
Cinta tetap masih menyapaku, ketika perlahan-lahan kamu menghilang dari kehidupanku. Frekuensi pertemuan kita semakin rendah, kamu mulai jarang mengabariku. Kamu bagai tenggelam dalam dunia kamu sendiri. Kehilangan orang yang sangat  kita cintai memang tidak mudah, apalagi kamu kehilangan Ayah, laki-laki yang sangat kau cintai yang selalu kau jadikan teladan dalam hidupmu. Aku mengerti perasaanmu Ndra, Kerja dari pagi sampai sore dan malamnya kuliah, aku juga cukup mengerti kesibukanmu. Tapi sesibuk itukah kamu, hingga kau melupakan cinta yang menyapa kita.
____________________________________
Aku merindukanmu
Setengah mati merindu
Tiada henti merindukanmu
Masih hatiku untukmu
Aku tetap menunggumu
(Judika – Setengah mati merindu)
Cinta tetap tak beranjak dari aku, meski sikapmu tetap acuh, dan mengacuhkanku. Aku merindukanmu, dan tetap menunggumu, hingga kau kembali menjadi Chandraku yang dulu, yang ceria dan penuh mimpi. Sungguh, aku masih dan tetap ingin merajut mimpi itu bersamamu.
Hingga akhirnya, malam itu kau datang dengan wajah layu. Kau bilang cintamu tak sejalan lagi dengan cintaku, mimpimu tak lagi menjadi mimpi kita. Kau bilang desainmu telah hilang, desain mimpi yang dulu kita buat bersama, sketsa kita telah luntur. Aku tergagu, “Mengapa kita tidak coba desain ulang mimpi kita Ndra?” dan aku benar-benar terdiam saat kau bilang bahwa tanganmu sudah tak sanggup membimbing tanganku untuk mendesain ulang mimpi kita. Jangan kau tanya hatiku saat itu , remuk redam, hancur berantakan.
Tahukah kamu, hari ini adalah hari yang selalu kita impikan. Hari yang sudah kita timang manisnya sejak dulu. Hari dimana aku resmi dikukuhkan sebagai seorang dokter. Momen yang aku dan kamu tunggu, dimana aku selalu berharap bahwa kamulah satu-satunya laki-laki selain Ayah dan mas Keenan yang akan mendampingiku dihari bahagia ini. Hari yang telah kita janjikan bahwa setelah hari ini ada maka kita akan membahas segala tentang kita secara lebih serius lagi. 
Seharusnya hari ini kamu ada disini, berpose bersama keluarga besar, mengabadikan momen sekali seumur hidupku. Berbaur dan bercanda bersama ayah bunda dan mas Keenan yang tentunya sudah kau kenal baik. Bercengkerama bersama ’Chubby’ kucing belang tiga yang selalu kau tanyakan kehadirannya setiap kau datang kerumah ini.  Tetapi semuanya terasa sesak ketika aku sadar bahwa  kau takkan mungkin lagi muncul dalam kehidupanku. Mengharapkanmu ada disini, sama saja dengan mengharapkan sesuatu yang mustahil akan terwujud. Kau telah menghilang sama seperti bayanganmu yang perlahan redup dibawah  sinar rembulan yang terakhir aku lihat malam itu.
Rasanya sudah lama sekali sejak kita memutuskan untuk tidak lagi bersama, dan menempuh jalan yang berbeda. Menempuh  cinta yang berbeda, Mungkin kata ‘kita’ tidak tepat untuk melukiskan keputusan yang dulu kau buat secara sepihak. Keputusan yang tidak pernah melibatkan aku sebagai bagian dari ‘kita’ saat itu. Bahkan sampai saat ini aku tidak bisa mencerna penjelasan-penjelasan yang kau berikan. Sangat tidak rasional bagiku. Mungkin akan lebih mudah bagiku jika saat itu kau katakan bahwa ada wanita lain yang lebih baik dariku dan aku bukanlah yang terbaik untukmu. Atau kau bisa mengatakan bahwa kau tidak mencintaiku lagi. Jangan kau Tanya berapa liter air mata yang tumpah di bantalku Ndra, hingga saat ini tetap mengalir. Dan kini, sampai saat ini kenangan tentangmu masih menyisakan luka yang sama, yang tak kunjung mengering. Namun satu hal yang aku sadari pada malam itu bahwa kau telah memilih jalanmu tanpa ingin aku disisimu.
Love is not only blind but blinding.  Cinta itu (masih) tetap menyapaku meski kau telah mengakhirinya. Times flies, I hope my love do. Egomu sebagai laki-laki yang membawa mimpimu tak lagi menjadi mimpi kita. Ketidakberdayaanmu, rendah dirimu, ketidaksamaan strata kita. Itu yang kau bilang malam itu. Bahagiaku dan bahagiamu adalah desain mimpi kita. Tapi aku tidak memaksa. Jika mimpimu adalah melepasku, tak akan kusesali takdirku, meski hatiku (masih) tak sanggup menangkap cinta yang lain.

_____

Special for Aden yang telah meninggalkan desain mimpinya pada Mba Ani.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...